A.
Pengertian
Ethernet dan Fungsinya
Ethernet merupakan
jenis perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang
dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research
Center (PARC) pada tahun 1972.
Ethernet merupakan
sebuah teknologi yang sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai interface yang
digunakan untuk konektivitas perangkat komputer maupun laptop, hampir di setiap
jaringan LAN (Local Area Network) di seluruh dunia.
Selain karena
harganya terjangkau, teknologi Ethernet sangat mudah diadaptasi oleh perangkat
seperti modem, printer, scanner, faksimile, VoIP phone, serta perangkat
teknologi informasi lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan senakin
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi data, teknologi
Ethernet juga digunakan sebagai interface dari layanan broadband data
comunication, yang lebih dikenal dengan nama Metro Ethernet.
B.
Sejarah
Ethernet dan Perkembangannya
Ethernet adalah
teknologi jaringan yang terkenal dan banyak digunakan dengan menggunakan
topologi BUS. Ethernet ditemukan oleh Xerox Corporation di awal tahun 1970.
Digital Equipment Corporation, Intel Corporation, dan Xerox kemudian bekerja
sama untuk merancang standar produksi yang secara informal disebut DIX Ethernet
untuk inisial dari tiga perusahaan. IEEE sekarang mengontrol standar Ethernet.
Ethernet
dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Pusat Riset Palo Alto
Research Center (PARC) milik perusahaan XeroxCorporation pada tahun 1972. Perlu diketahui
bahwa Bob Metcalfe adalah seorang insinyur lulusan MIT, penyandang gelar Ph.D
dari Harvard, pendiri perusahaan 3Com, dan pernah bekerja sebagai editor di
majalah InfoWorld. Pada awalnya ethernet dirancang oleh Robert Metcalfe untuk
menghubungkan sebuah PC ke sebuah printer laser. Ethernet versi II dikeluarkan
pada tahun 1975 dan didesain untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan
2,94 megabit per detik melalui kabel sepanjang satu kilometer. Versi ini lebih
dikenal dengan sebutan DIX, yang merupakan huruf-huruf pertama dari ketiga
perusahaan yang mendukung standar ini, yaitu Digital Equipment Coorporation
(DEC), Intel dan Xerox yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada
jaringan. Teknologi ini menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisinya.
Proses standardisasi teknologi Ethernet disetujui pada tahun 1980 oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802.
Standar IEEE ini selanjutnya diadopsi oleh International Organization for
Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan
mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan
dan keandalannya, ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan
menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.
C.
Standarisasi
Ethernet
IEEE (Institute of Electrical
and Electronics Engineers) adalah sebuah organisasi yang mengurusi
masalah pengembangan teknologi yang berhubungan dengan keteknikan elektro dan
elektronika. IEEE terdiri dari berbagai ahli di bidang teknik yang menawarkan
berbagai pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat
teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri
dan rekayasa
(engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer,
kelistrikan,
antariksa,
dan elektronika.
Aktivitasnya mencakup beberapa panitia pembuat standar, publikasi terhadap
standar-standar teknik, serta mengadakan konferensi.
IEEE menangani berbagai macam standar,
diantaranya adalah tentang standarisasi peralatan yang dipakai untuk jaringan.
IEEE 802 misalnya, kategori ini mengurusi masalah standarisasi tentang LAN
(Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Standar IEEE 802
melibatkan dua lapisan layer OSI (Open System Interconnection), yaitu Physical
Layer dan Data Link Layer. Pada prakteknya standarisasi IEEE membagi datalink
layer menjadi dua bagian, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access
Control (MAC). OSI sendiri adalah sebuah organisasi yang mengurusi tentang
standarisasi protokol-protokol komunikasi antar host dalam jaringan.
IEEE 802 terbagi menjadi beberapa kategori,
sesuai dengan fungsi masing-masing yang lebih spesifik. Kategori-kategori ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Nama
|
Deskripsi
|
IEEE 802.1
|
Bridging (networking) and Network
Management
|
IEEE 802.2
|
Logical Link Control
|
IEEE 802.3
|
Ethernet
|
IEEE 802.4
|
Token Bus
|
IEEE 802.5
|
Defines the MAC Layer for a Token
Ring
|
IEEE 802.6
|
Metropolitan Area Networks
|
IEEE 802.7
|
Broadband LAN using Coaxial Cable
|
IEEE 802.8
|
Fiber Optic TAG
|
IEEE 802.9
|
Integrated Services LAN
|
IEEE 802.10
|
Interoperable LAN Security
|
IEEE 802.11
|
Wireless LAN (WLAN) & Mesh
(Wi-Fi certification)
|
IEEE 802.12
|
Demand priority
|
IEEE 802.13
|
|
IEEE 802.14
|
Cable modems
|
IEEE 802.15
|
Wireless PAN
|
IEEE 802.15.1
|
Bluetooth certification
|
IEEE 802.15.2
|
IEEE 802.15 and IEEE 802.11
coexistence
|
IEEE 802.15.3
|
High-Rate WPAN certification
|
IEEE 802.15.4
|
Low-Rate certification
|
IEEE 802.15.5
|
Mesh networking for WPAN
|
IEEE 802.16
|
Broadband Wireless Access (WiMAX
certification)
|
IEEE 802.16e
|
(Mobile) Broadband Wireless Access
|
IEEE 802.16.1
|
Local Multipoint Distribution
Service
|
IEEE 802.17
|
Resilient packet ring
|
IEEE 802.18
|
Radio Regulatory TAG
|
IEEE 802.19
|
Coexistence Tag
|
IEEE 802.20
|
Mobile Broadband Wireless Access
|
IEEE 802.21
|
Media Independent Handoff
|
IEEE 802.22
|
Wireless Regional Area Network
|
IEEE 802.23
|
Emergency Services Working Group
|
Seperti yang telah dijelaskan di atas,
standar IEEE 802.3 mendefinisikan layer fisik dan sublayer datalink dari OSI.
Ethernet sendiri merupakan standar pertama yang digunakan untuk koneksi
jaringan. Karena perkembangannya yang pesat, terdapat beberapa versi ethernet
sesuai dengan teknologi dan tahun peluncurannya sebagai standar baru.
Versi-versi dari ethernet dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Standar
|
Tahun
|
Deskripsi
|
Experi-mental Ethernet
|
1972
|
2.94
Mbit/s (367 kB/s) over coaxial cable with bus topology
|
Ethernet II (DIX
v2.0)
|
1982
|
10
Mbit/s (1.25 MB/s)
over thick coax. Frames have a Type field. This frame format is used on all
forms of Ethernet by protocols in the Internet protocol suite.
|
IEEE 802.3
|
1983
|
|
802.3a
|
1985
|
10BASE2
10 Mbit/s (1.25 MB/s) over thin Coax (a.k.a. thinnet or cheapernet)
|
802.3b
|
1985
|
|
802.3c
|
1985
|
10
Mbit/s (1.25 MB/s) repeater specs
|
802.3d
|
1987
|
FOIRL
(Fiber-Optic Inter-Repeater Link)
|
802.3e
|
1987
|
|
802.3i
|
1990
|
10BASE-T
10 Mbit/s (1.25 MB/s) over twisted pair
|
802.3j
|
1993
|
10BASE-F
10 Mbit/s (1.25 MB/s) over Fiber-Optic
|
802.3u
|
1995
|
|
802.3x
|
1997
|
|
802.3y
|
1998
|
100BASE-T2
100 Mbit/s (12.5 MB/s) over low quality twisted pair
|
802.3z
|
1998
|
|
802.3-1998
|
1998
|
A
revision of base standard incorporating the above amendments and errata
|
802.3ab
|
1999
|
1000BASE-T
Gbit/s Ethernet over twisted pair at 1 Gbit/s (125 MB/s)
|
802.3ac
|
1998
|
|
802.3ad
|
2000
|
|
802.3-2002
|
2002
|
A
revision of base standard incorporating the three prior amendments and errata
|
802.3ae
|
2003
|
10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet
over fiber; 10GBASE-SR, 10GBASE-LR, 10GBASE-ER, 10GBASE-SW, 10GBASE-LW,
10GBASE-EW
|
802.3af
|
2003
|
Power
over Ethernet
|
802.3ah
|
2004
|
Ethernet
in the First Mile
|
802.3ak
|
2004
|
10GBASE-CX4
10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over twin-axial cable
|
802.3-2005
|
2005
|
A
revision of base standard incorporating the four prior amendments and errata.
|
802.3an
|
2006
|
10GBASE-T
10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over unshielded twisted pair(UTP)
|
802.3ap
|
2007
|
|
802.3aq
|
2006
|
10GBASE-LRM
10 Gbit/s (1,250 MB/s) Ethernet over multimode fiber
|
P802.3ar
|
Cancelled
|
Congestion
management (withdrawn)
|
802.3as
|
2006
|
Frame
expansion
|
802.3at
|
2009
|
Power
over Ethernet enchancements
|
802.3au
|
2006
|
Isolation
requirements for Power Over Ethernet (802.3-2005/Cor 1)
|
802.3av
|
2009
|
10
Gbit/s EPON
|
802.3aw
|
2007
|
Fixed
an equation in the publication of 10GBASE-T (released as 802.3-2005/Cor 2)
|
802.3-2008
|
2008
|
A
revision of base standard incorporating the 802.3an/ap/aq/as amendments, two
corrigenda and errata. Link aggregation was moved to 802.1AX.
|
Sep 2010
|
Energy
Efficient Ethernet
|
|
Jun 2010
|
||
802.3bb
|
2009
|
Increase
Pause Reaction Delay timings which are insufficient for 10G/sec (released as
802.3-2008/Cor 1)
|
802.3bc
|
2009
|
Move
and update Ethernet related TLVs (type, length, values), previously specified
in Annex F of IEEE
802.1AB (LLDP) to 802.3.
|
P802.3bd
|
July 2010
|
Priority-based
Flow Control. A amendment by the IEEE
802.1 Data Center Bridging
Task Group (802.1Qbb) to develop an amendment to IEEE Std 802.3 to add a MAC
Control Frame to support IEEE 802.1Qbb Priority-based Flow Control.
|
P802.3be
|
Feb 2011
|
Priority-based
Flow Control. A amendment by the IEEE
802.1 Data Center Bridging
Task Group (802.1Qbb) to develop an amendment to IEEE Std 802.3 to add a MAC
Control Frame to support IEEE 802.1Qbb Priority-based Flow Control.
|
P802.3bf
|
Jun
2011
|
Provide
an accurate indication of the transmission and reception initiation times of
certain packets as required to support IEEE P802.1AS.
|
P802.3bg
|
Sep 2011
|
|
802.3-2012
|
2012
|
A
revision of base standard incorporating the 802.3at/av/az/ba/bc/bd/bf/bg
amendments, a corrigenda and errata.
|
802.3bj
|
Mar 2014
|
Define
a 4-lane 100 Gbit/s backplane PHY for operation over links consistent with
copper traces on “improved FR-4” (as defined by IEEE P802.3ap or better
materials to be defined by the Task Force) with lengths up to at least 1m and
a 4-lane 100 Gbit/s PHY for operation over links consistent with copper
twin-axial cables with lengths up to at least 5m.
|
Dua modus operasi utama dari ethernet adalah
full duplex dan half duplex.
1. Full
Duplex
Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan
mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya
membutuhkan dua jalur komunikasi.
Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing,
di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini
adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi
setengahnya.
2. Half
Duplex
Half-duplex
merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat
ditransmisikan atau diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara
bersama-sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie,
di mana dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan
melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie
untuk berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka
yang dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya
mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision" (tabrakan) pun
terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie
tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
Perbedaan keduanya hanyalah
bahwa, sebuah koneksi half duplex memungkinkan trafik data mengalir kedua arah,
namun tidak secara bersamaan. Sedangkan full duplex memungkinkan pengiriman dan
penerimaan data pada saat yang bersamaan, sehingga secara efektif meningkatkan
laju transmisi menjadi dua kali lipatnya.
Ada modus operasi lain yaitu
simplex, dimana hanya memungkinkan pengiriman data satu arah saja.
Simplex
adalah salah satu bentuk komunikasi
antara dua belah pihak, di mana sinyal-sinyal dikirim secara satu arah. Metode
transmisi ini berbeda dengan metode full-duplex
yang mampu mengirim sinyal dan menerima secara sekaligus dalam satu waktu, atau
half-duplex
yang mampu mengirim sinyal dan menerima sinyal meski tidak dalam satu waktu.
Transmisi secara simplex
terjadi di dalam beberapa teknologi komunikasi,
seperti siaran televisi
atau siaran radio.
Transmisi simplex tidak digunakan dalam komunikasi jaringan karena node-node dalam jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara
dua arah. Memang, beberapa komunikasi dalam jaringan, seperti video streaming,
terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya lalu lintas komunikasi terjadi secara dua
arah, apalagi jika protokol TCP
yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.
E.
Cara Kerja
Ethernet
Jaringan ethernet
menggunakan apa yang dinamakan Carrier Sense Multiple Access with Collision
Domain (CSMA/CD). Carrier Sense maksudnya setiap device akan mendengarkan
apakah ada sinyal pada kabel sebelum mereka mengirimkan sinyal, jika ada sinyal
pada kabel yang dikirimkan oleh device lain, maka ia akan menunggu. Multiple
Access maksudnya lebih dari satu device dapat mendengarkan dan menunggu untuk
mengirimkan sinyal dalam satu waktu. Sedangkan Collision Detection maksudnya
ketika beberapa device mengirimkan sinyal dalam waktu yang bersamaan, mereka
dapat mendeteksi kesalahan ini. Jadi, CSMA/CD merupakan protokol yang membantu
peralatan jaringan untuk berbagi bandwidth secara merata tanpa mengalami
kejadian dimana dua peralatan mengirimkan data pada saat bersamaan. CSMA/CD
dibuat untuk mengatasi masalah collision yang terjadi ketika paket-paket
dikirimkan secara serentak dari titik jaringan (node) yang berbeda. Ketika
sebuah titik jaringan mengirimkan data di jaringan CSMA/CD, semua titik lain
akan menerima dan memeriksa data tersebut. Hanya bridge dan router yang dapat
secara efektif mencegah sebuah data mengalir ke seluruh jaringan.
Protokol ini dapat
dianalogikan sebagai berikut : ketika sebuah host ingin mengirimkan data ke
sebuah jaringan, dia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ada
atau tidaknya sinyal digital di kabel. Jika tidak ditemukan sinyal (tidak ada
host yang mengirim data), host tersebut akan meneruskan pengiriman data. Namun
ini tidak berhenti di sini saja. Host yang mengirimkan data tersebut akan
secata konstan memantau kabel untuk memastikan bahwa tidak ada host yang mulai
mengirimkan data. Jika host tersebut menemukan adanya sinyal lain di kabel
tersebut, ia akan mengirimkan sebuah sinyal pengacak tambahan yang akan
mengakibatkan semua titik di jaringan tersebut untuk menghentikan percobaan
mengirimkan data (mirip sinyal sibuk). Titik-titik di jaringan tersebut akan
bereaksi terhadap sinyal pengacak tersebut dengan menunggu beberapa saat
sebelum mencoba melakukan pengiriman data lagi. Sebuah algoritma backoff akan
menentukan kapan host-host yang mengalami collision tadi tetap terjadi setelah
15 menit, titik yang mencoba mengirim data tadi akan mengalami time-out.
Ilustrasi cara kerja Ethernet adalah
sebagai berikut :
1) Terdapat
sebuah stasiun X yang akan melakukan proses transmisi data dalam jaringan
2) Stasiun
X melakukan pengecekan terhadap keberadaan sinyal digital pada kabel yang
menandakan ada stasiun lain yang melakukan proses transmisi data
3) Jika
sinyal tidak ditemukan, stasiun X akan memulai transmisi data, jika sinyal
ditemukan maka stasiun X akan membatalkan transmisi
4) Anggap
tidak ditemukan sinyal sehingga stasiun X melakukan transmsi data, saat
pengiriman stasiun X akan mengecek kembali keberadaan sinyal digital pada kabel
untuk memastikan tidak ada stasiun lain yang juga mulai mentransmisi data.
5) Jika
ditemukan sinyal lain yang menandakan ada stasiun yang mulai mentransmisi data
saat stasiun X melakukan transmisi, maka stasiun X akan mengirim sinyal kepada
titik dimana sinyal tersebut berada. Titik tersebut akan bereaksi terhadap
sinyal tambahan yang dikitim stasiun X. Transmisi data akan berhenti sejenak
dan menunggu transmisi data sebelumnya oleh stasiun X selesai dan mencoba
melakukan transmisi data ulang.
6) Terdapat
sistem back-off dimana stasiun lain yang mencoba melakukan transmisi data dan
kemudian berhenti dan menunggu akan mengalami time-out dalam waktu 15 menit.
F.
Jenis
Ethernet
Jenis Ethernet dibagi menurut
kecepatannya
1. Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 10 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 10BaseT,
10BaseF, 10Base2 dan 10Base5.
1) 10BaseT
Pada
Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini
paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan
jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial
tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut:
-
Panjang kabel
per-segmen maksimum 100 m
-
Jumlah segmen maksimum
adalah 1024
-
Jumlah node
perjaringan 1024
-
Menggunakan Hub
dengan jumlah maksimum 4 buah
-
Kabel yang digunkan
UTP kategori 3 atau lebih
2) 10BaseF
10BaseF
mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan
pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk
penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel
yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX)
dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.
3) 10Base2
10Base2
mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang digunakan
lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut juga
Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai
Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185
m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen
hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini
pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya
menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC. Spesifikasinya adalah:
-
Panjang kabel
per-segmen adalah 185 m
-
Total segmen kabel
adalah 5 buah
-
Maksimum Repeater
adalah 4 buah
-
Maksimum jumlah
segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah
-
Jarak terdekat antar
station minimum 0,5 m
-
Maksimum jumlah
station dalam satu segmen kabel adalah 30
-
Maksimum panjang
keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m
-
Awal dan akhir kabel
diberi Terminator 50 ohm
-
Jenis kabel yang
digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
4) 10Base5
10Base5
disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick.
Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari
10Base5 adalah sebagai berikut:
-
Panjang kabel
per-segmen adalah 500 m
-
Total segmen kabel
adalah 4 buah
-
Maksimum jumlah
segmen yang terdapat node adalah 3
-
Jarak terdekat antar
station minimum adalah 2,5 m
-
Maksimum jumlah
station dalam satu segmen kabel adalah 100
-
Maksimum panjang
kabel AUI ke node 50 m
-
Maksimum panjang
keseluruhan dengan Repeater 2500 m
-
Awal dan akhir kabel
diberi Terminator 50 ohm
-
Jenis kabel Coaxial
RG-8 atau RG-11
2. Fast Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 100BaseFX,
100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat menjadi populer, karena
memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga
yang relatif murah.
Fast
Ethernet bergantung pada jenis media/kabel yang digunakan, tergolong atas
beberapa tipe sebagai berikut:
1) 100Base TX
Protokol
100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan
oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi
perkabelan yang sudah ada.
Yang
perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung protokol
100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi belakangan ini
mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis kecepatan 10 atau 100
Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi
dengan baik dengan menggunakan kabel UTP kategori¬5, seperti yang digunakan
oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang kabel antara hub dengan hub atau hub ke
komputer adalah sama juga, yaitu 100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX,
diameter jaringan maksimum (jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205
meter.
2) 100BaseFX
Tipe
protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak maksimum 412
meter.
3) 100BaseT
100BaseT
disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai
kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai,
yaitu:
-
100BaseT4, memakai
kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang
-
100BaseTX, memakai
kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang
-
100BaseTX, memakai
kabel serat optik
Pada
100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan
menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang
segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan
menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat
optik bisa mencapai 2000 m.
3. Gigabit Ethernet
Memiliki
kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan
adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX dan 1000BaseT.
Gigabit
Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan
1000 Mbps.
Gigabit
Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas beberapa tipe
sebagai berikut:
1) 1000BaseTX
Merupakan
jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per
second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya
banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah
100 meter dengan diameter jaringan 205 meter.
2) 1000BaseSX dan
1000 BaseLX
Protokol
1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung
penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data dengan panjang kabel
sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol
1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik yang dipakai. Oleh sebab itu
protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan tulang punggung (backbone) untuk
jaringan kampus.
G.
Teknologi
Ethernet Card
Ethernet card
adalah sebuah alat yang memproses sinyal-sinyal di jaringan dan menjadi penghubung
antar kabel dengan workstation, kasarnya Ethernet card adalah sebuah jembatan
antara computer dan jaringan. Card ini memiliki banyak nama lain atau sebutan,
di antaranya adalah: NIC ( Network Interface Card), LAN Card, LAN Adapter,
NetworkAdapter dll. Pengembang dari teknologi ini adalah Robert Metcalfe dan
David Boggs (1972) yang dimana mereka bekerja di Xerox Palo Alto Research
Center (PARC).
Cara kerja dari
teknologi ini menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyal dalam
satu waktu 1bit secara serial, Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex yang
berarti setiap wokstation dapat mengirim data atau menerima data akan tetapi
tidak dapat melakukannya secara bersamaan. Ethernet juga menggunakan metode
control akses yang sering disebut “ First Come – First Served “ yang berarti setiap computer melihat
terlebihi dahulu bagaimana kondisi jaringan yang ada, jika tidak ada pengiriman
data maka computer bias melakukan pengiriman data dan mengambil alih alur
jaringan yang ada. Sama seperti Ethernet, card ini menggunakan frame untuk
mengirimkan paket-paketnya, diantaranya:
- Ethernet
II
- Ethernet
802.3
- Ethernet
802.4
- Ethernet
802.5
- Ethernet
SNAP
Tugas utama dari
NIC ini adalah mengubah aliran data pararel dalam bus menjadi data serial yang
dapat ditransmisikan di media jaringan. Computer-komputer dapat berkomunikasi
dengan teknologi ini dengan berbagai metode, yaitu: I/O yang dipetakan, Direct
Memory Access(DMA) atau pemakaian memori bersamaan.
Jenis-jenis
Ethernet card ini sangat banyak, bahkan untuk membedakannya sesuai dengan
katagorinya masing-masing. Kategorinya adalah:
1) Lebar
data bus
Sampai saat ini Ethernet card atau NIC
memiliki 2 jenis dalam kategori lebar data busnya, yaitu tipe 32 bit dan 26
bit.
2) Kecepatan
Berdasarkan
kecepatannya Ethernet card memiliki banyak jenis, diantaranya:
ü 10
Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan:
10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
ü 100
Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX,
100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
ü 1000
Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet
(standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
ü 10000
Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan
3) Dukungan
terhadap boot ROM
Kebanyakan NIC memiliki soket khusus untuk
boot ROM, ada juga yang menggunakan chip dan boot disk.
4) Keadaan
fisik
Dalam keadaan
fisik card ini dibagi menjadi 2 yaitu:
-
Media Spesific NIC : Perbedaanya
adalah pada media jaringan yang digunakan masing-masing NIC, contohnya NIC
Ethernet yang menggunakan Twisted-Pair, Thinnet atau Thicknet.
-
Architecture specific NIC : Perbedaannya
dilihat dari arsitektur pembuatannya, contoh: Ethernet, Token Ring, FDDI (Fiber
Distributed Data Interface).
Selain itu
Ethernet card juga ada yang tidak terlihat oleh mata kita biasanya disebut NIC
logis, yang memiliki contoh loopback adapter yang sudah terpasang di system
operasi windows.
Adapun
hal yang perlu diperhatikan ketika kita ingin memiliki sebuah Ethernet card
yaitu:
-
Tipe Network yang akan
dibangun
-
Tipe media yang akan
digunakan
-
Terakhir adalah Tipe bus
system
Kelebihan Ethernet card :
-
Relatif lebih murah
-
Reliabilitas yang baik
Kekurangan Ethernet card :
-
Kurang fleksibel
-
Mobilitas yang kurang
-
Keamanan yang rendah
Apa itu ethernet ?