Storage Server
Disini kita akan membahas secara khusus mengenai storage server, yaitu server yang berfungsi sebagai penyimpanan data berkapasitas besar. Jenis server ini sekarang banyak dijual oleh berbagai vendor, dan juga banyak digunakan oleh perusahaan berbasis IT. Storage Server juga bisa menjadi media untuk menjalankan fungsi server lainnya, seperti Email Server, Database Server, FTP Server, Application Server atau Multimedia Server yang membutuhkan kapasitas penyimpanan bersama dan terpusat (shared & centralized data storage).
Selain
itu untuk penggunaan pada skala yang lebih kecil, dapat dilihat pada maraknya
perangkat digital seperti HP, PDA,
Digital Camera, MP3 Player, Video Portabel, dan lain-lain, kita memerlukan
sebuah sistem penyimpanan eksternal agar data-data dapat ditaruh pada tempat
selain HDD didalam komputer. Sebagai contoh, saat ini sebuah kamera digital saku (pocket digital camera) saja telah memiliki
resolusi 8 Megapixel, yang berarti sekali mengambil gambar menghasilkan file
diatas 1.5 Megabytes. Menurut penelitian, rata-rata orang melakukan sekali sesi
pemotretan dengan menyimpan minimal tiga gambar yang berarti 4.5 Megabytes. Itu
artinya dalam satu bulan rata-rata orang secara kasar menghabiskan space
sebesar 135 Megabytes, yang belum termasuk aplikasi atau file lain yang ada
didalam HDD.
Kita
dapat bayangkan apabila seorang profesional mengolah file multimedia atau satu institusi global yang menghasilkan ribuan
transaksi perhari seperti perbankan. Jadi untuk itu diperlukan suatu perangkat
penyimpanan tambahan (external storage) yang didedikasikan dalam penyimpanan
data.
Secara
umum sebuah Storage Server memiliki fungsi sebagai berikut :
- Penyimpanan file-file secara umum (general storage)
- Database
- Multimedia File (Klip, Gambar, Lagu, Film)
- Backup Data
- Datashare Media (berbagi file dengan berbagai perangkat berbeda)
Fungsi
yang dijalankan server ini pada dasarnya adalah Removable Disk, NDAS (Network Direct Attached Storage)
serta NAS (Network Attached Storage). Beragam fungsi
ini akan kita bahas satu-persatu dibawah.
Removable Disk
Removable
Disk merupakan media penyimpanan eksternal yang paling banyak kita jumpai
dipasaran. Didalam removable disk biasanya berisi satu buah HDD
dengan kapasitas tertentu, dan dikoneksikan ke komputer melalui konektor USB
(Universal Serial Bus). Perangkat ini biasa
digunakan oleh pemakaian pribadi karena sifatnya yang “stand-alone” disatu komputer.
Berdasarkan
dimensinya, sebuah Removable Disk biasanya memiliki dua tipe,
yaitu berukuran kecil (biasanya menggunakan HDD
tipe notebook ukuran 2.5”) serta berukuran normal (biasanya menggunakan HDD
tipe Desktop berukuran ukuran 3.5”). Tapi saat ini sudah ada removable disk
berukuran mini menggunakan HDD
kecil ukuran 1.8”.
Saat
ini kita bisa memilih berbagai removable disk dipasaran, mulai dari perangkat
bermerek seperti Seagate & Maxtor, atau tanpa merek yang memerlukan
instalasi manual pada chassis dan HDD-nya.
Kelebihan produk bermerek adalah : didalamnya sudah di-integrasikan dengan
aplikasi tertentu sehingga akan memudahkan penggunaan. Aplikasi tersebut
meliputi internet browser,
email,
backup management, office dan lain-lain. Contohnya : Seagate FreeAgent,
Maxtor OneTouch dan lain-lain.
Removable Disk sejatinya bukanlah merupakan
sebuah storage server, karena lebih digunakan sebagai
perangkat personal. Tapi pada tingkat tertentu, Removable Disk dapat
difungsikan sebagai storage server dengan kemampuan terbatas,
misalnya dengan cara mengkoneksikannya ke sebuah Server
(atau Gateway) lalu data di-share melalui aplikasi tertentu.
Tabel Beberapa perangkat Removable Disk
Perangkat
|
Konektor
(Port)
|
Storage
Content
|
Kapasitas
|
Flash
Disk
|
USB
|
Flash
Memory
|
128
MB ~ 4 GB
|
2.5"
HDD Removable Disk
|
USB
|
HDD
Notebook
|
20
GB ~ 120 GB
|
3.5"
HDD Removable Disk
|
USB,
Firewire (IEEE1394)
|
HDD
Desktop
|
20
GB ~ 750 GB
|
1.8"
HDD Removable Disk
|
USB
|
HDD
Mini
|
4
GB ~ 8 GB
|
NDAS adalah sebuah perangkat storage yang dapat diakses
melalui jaringan lokal (LAN).
Perangkat ini serupa dengan Removable Disk biasa, tapi sudah
mengintegrasikan sebuah Ethernet Port sehingga bisa di-attached pada
infrastrukur jaringan lokal. NDAS tidak menggunakan internet protocol (IP)
sehingga tidak bisa diakses via internet secara langsung.
Fitur-fitur
umum produk NDAS :
- Menggunakan satu unit HDD Desktop atau Notebook. HDD dapat diganti atau diupgrade.
- Kapasitas HDD tidak terbatas, minimal 20 GB dan maksimal 1.000 GB (1 TB).
- Koneksi langsung ke sistem jaringan via hub/switch menggunakan ethernet port.
- Tidak menggunakan IP (internet protocol) sehingga tidak dapat diakses lewat internet.
- Dapat dijadikan sebagai perangkat removable disk karena memiliki port USB dan Firewire.
- Tidak memerlukan setting jaringan apapun, hanya diperlukan instalasi software sederhana ke masing-masing PC Client di sistem lokal agar dapat mengakses NDAS.
- Dapat dikonfigurasi dengan mode RAID 0 (Stripping) dan RAID 1 (Mirroring) menggunakan dua unit NDAS.
NAS
merupakan sebuah fungsi storage yang menyerupai server murni. NAS memiliki berbagai
fitur dan teknologi seperti Processor, RAM dan HDD terintegrasi. Sebuah NAS
juga sudah dilengkapi dengan RAID
Controller (0, 1, 5, 10 atau lebih) sehingga memiliki kapabilitas yang
meyakinkan sebagai storage server.
Saat
ini juga sudah tersedia berbagai storage server khusus produksi vendor, seperti
Intel. Produk tersebut antara lain : Intel Storage System SS4000-E,
SSR212MC2, SSR212CC, SSR212PP dan SR212MA.
Sebagai
contoh kita akan membahas Intel Entry Storage System SS4000-E, sebuah produk
Server Storage kelas Entry (Value). SS400-E telah memiliki Motherboard, Processor, RAM,
Hard Disk SATA kapasitas besar (RAID
Mode) dan Operating System terintegrasi.
Tabel Spesifikasi produk NAS Intel SS4000-E
Nama
Produk
|
SS4000-E
|
Processor
|
Intel
Xscale
|
Front
Side Bus
|
400
MHz
|
RAM
(Memory)
|
256
MB DDR-I
|
Integrated
LAN
|
2
x Gigabit Ethernet
|
4
x S-ATA-I 3G
|
|
Kapasitas
Maks. 2TB
|
|
RAID
Support
|
0,
1, 5 dan 10
|
Form
Factor
|
Small
Pedestal Cube
|
Hot
Swap Support
|
Yes
|
Power
Supply
|
200-watt
|
Yes
(Linux)
|
Sebuah
produk NAS dari Intel (SS400-E)
- Performa tinggi karena tidak membebani server utama. Sebuah NAS memiliki sistem internal yang menyerupai server itu sendiri.
- Kapasitas sangat besar dengan 4 buah HDD, kapasitas mulai 80 GB – 2.000 GB (2 TB).
- Kapasitas HDD sangat fleksibel dengan berbagai konfigurasi HDD (2 unit ke 4 unit).
- Dapat diakses melalui internet karena berbasis IP (internet protocol).
- Transfer rate tinggi dengan akses Gigabit Ethernet (10/100/1000 LAN Adapter).
- Kapabilitas sistem storage tingkat tinggi dengan konfigurasi RAID 0, 1, 5 dan 10.
- Hot Swap storage
Kita
akan membedah arsitektur sebuah produk NAS
dari Intel, yaitu SS400-E. Produk ini sejatinya adalah sebuah server
yang dapat dirakit dan dikonfigurasi dengan mudah layaknya sebuah server.
Gambar
NAS bagian depan
Keterangan :
- Bodi (chassis) sebuah NAS. Chassis ini dapat dibuka bagian dalamnya.
- Bay Slot untuk HDD Hot Swap. Bay Slot ini dapat memuat 4 buah HDD SATA sekaligus dengan konfigurasi RAID.
- Tombol Power.
- Lampu Indikator.
- Kisi airflow (cooling fan). Dibagian dalam kisi ini terdapat sebuah cooling fan yang berfungsi untuk membuang udara panas keluar.
Gambar
Lampu indikator bagian depan
Keterangan :
Standar warna lampu indikator adalah hijau pupus (menandakan proses yang
terjadi normal) dan merah (menandakan proses terjadi masalah).
- Indikator LAN. Pada lampu indikasi ini juga terdapat 2 buah lampu, masing-masing menunjukkan indikasi pada LAN 1 dan LAN 2. Lampu kiri menunjukkan proses input data (ditransfer kedalam), sedangkat Lampu kanan menunjukan outut data (ditransfer keluar).
- Indikator HDD.
- Indikator Masalah (Alert). Jika indikasi ini berwarna merah berarti terjadi masalah dengan sistem NAS.
- Indikator Power ON/OFF.
Gambar
NAS
bagian belakang dan sistem Bay Slot depan
Keterangan :
- Cooling Fan Power Supply
- Konektor USB
- Koenktor LAN 1 dan LAN 2.
- Cooling Fan Backpanel.
- Konektor power ke sumber listrik.
Gambar
Bay Slot dan HDD yang siap dimasukkan
Keterangan :
- NAS menggunakan tipe SATA dengan ukuran 3.5” dan dapat menampung sampai dengan 4 unit HDD di bay slot.
- Kapasitas maksimal total mencapai 2 Terrabyte, artinya setiap HDD menggunakan maksimal 500 GB.
HDD
harus dipasang dengan socket khusus agar dapat dimasukkan dalam dudukan bay
slot.
Gambar
HDD yang sudah dimasukkan dan konfigurasi Hotswap
Keterangan :
- Hot Swap berfungsi dengan posisi kunci membuka.
- Hot Swap burfungsi dengan posisi kunci menutup.
Pendorong utama pasar SAN :
o
Backup Capacity: semakin tinggi-nya
kebutuhan akan penyimpanan data dan kebutuhan akan 100% aksesibilitas data oleh
perangkat aplikasi telah menyebabkan kesulitan SCSI backup melalui LAN.
o
Capacity Growth: Baik IDC maupun Gartner
Group mengestimasikan bahwa pertumbuhan data setiap tahunnya melebihi 88%.
Untuk memberikan gambaran sebuah perusahaan dengan data 750Gbyte data di tahun
2000 akan membutuhkan 5Tbyte di tahun 2003.
o
System Flexibility/Cost: SAN adalah
jaringan storage-centric, yang memberikan kemudahan scalability, memungkinkan
server dan media penyimpanan (storage) ditambahkan secara independen satu sama
lain. Peralatan lainnya, seperti disk array maupun peralatan backup dapat
ditambahkan ke SAN tanpa mengganggu server maupun jaringan.
o
Availability/Performance: Penggunaan protokol
transmisi data untuk media penyimpanan, termasuk SCSI, memungkinkan untuk
mentransfer data dalam jumlah besar dengan overhead dan latensi yang kecil.
Perbedaan LAN Dan WAN SAN
Sebetulnya sangat mirip dengan LAN, terutama
dalam metoda penyambungan sistem dengan perangkat keras dan perangkat lunak
protokol yang standar. SAN berbeda dari LAN dalam dua (2) hal utama yaitu:
Ø Storage
versus Network Protocol: Sebuah LAN akan menggunakan protokol jaringan yang
mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan
mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga
memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead
dan meningkatkan bandwidth.
Ø Server
Captive Storage: Sistem berbasis LAN menghubungkan server dengan clien, setiap
server memiliki dan mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada
akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap penambahan media penyimpanan
(storage) akan di tambahkan ke server, tidak di share melalui LAN. Sebuah SAN
memungkinkan sumber daya penyimpanan data (storage) untuk di kaitkan langsung
ke jaringan tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan
semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.
Apa itu SAN?
Kita
mengenal satu istilah lagi pada segment Storage Server, yaitu SAN (Storage Area Network), yaitu satu sistem
jaringan penyimpanan data (storage network), serupa dengan terminologi LAN
(Local Area Network) atau WAN
(Wide Area Network). Secara teknis, arsitektur SAN sendiri terdiri dari konfigurasi HDD
Fibre Channel, dimana kesemua perangkat itu terintegrasi pada satu sistem
sehingga dapat diakses secara bersamaan (shared). Benefitnya, lalu lintas data
dapat berlangsung lebih cepat karena SAN menggunakan protokol, manajemen &
hardware terdedikasi yang tidak membebani server utama.
SAN
adalah sebuah jaringan berkecepatan sangat tinggi yang khusus, terdiri dari
server dan penyimpan. Terpisah dan berbeda dengan LAN/ WAN perusahaan, tujuan
utama SAN adalah untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server
dan peralatan penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. SAN
tersambung melalui Fiber Channel, serabut optik berkecepatan tinggi atau kabel
tembaga untuk menginterkoneksikan perangkat server dan penyimpanan, yang
mengakibatkan kecepatan transfer data sampai 200 Mbps dalam konfigurasi loop
ganda, atau 100 Mbps dalam mode redundant. Teknologi ini menjadikan SAN sebuah
jaringan dedicated, platform-independent yang beroperasi di belakang server.
Panjang bus serabut optik dapat mencapai 10 km (atau 6,25 mil), tanpa
menggunakan teknologi struktur penyambung atau switch. Lebih jauh lagi, SAN
dapat menyokong dan memetakan SCSI, HIPPI, IP, ATM, dan jaringan serta saluran
protokol lainnya.
SAN
menjadi jawaban atas keterbatasan cara tradisional dalam menyambungkan server
dengan media penyimpanannya yang tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan saat ini
untuk akses secara cepat data dalam jumlah yang besar. Teknologi SCSI yang
menggunakan kabel parallel sangat membatasi kecepatan, jarak tempuh data,
maupun jumlah media penyimpan yang bisa ditempelkan.Konsep tradisional hubungan
server dan penyimpanan mengacu pada logika bahwa pemilik media penyimpan
tersebut adalah server, hal ini menyebabkan terjadi pembatasan dalam akses
data. Pada saat lingkungan komputasi bergerak dari model yang server-centric ke
data-centric, akses ke sumber daya data menjadi sangat kritis. SAN adalah memungkinkan
sumber daya penyimpanan untuk di-share, memberikan layanan akses data secara
terus menerus, cepat, dan mudah.
Perbedaan antara SAN dengan LAN
SAN
sebetulnya sangat mirip dengan LAN, yakni menggunakan protokol standar untuk
menyambungkan sistem dengan hardware dan software. Perbedaan utama antara SAN
dengan LAN adalah:
Ø LAN menggunakan protokol jaringan
yang mengirimkan potongan kecil data dan meningkatkan overhead komunikasi, dan
mengurangi bandwidth. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga
memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil mengurangi overhead,
dan meningkatkan bandwidth.
Ø Sistem berbasis LAN menghubungkan
server dengan client, setiap server memiliki dan mengontrol akses ke media
penyimpanannya, yang pada akhirnya membatasi aksesibilitas data. Setiap
penambahan media penyimpanan akan ditambahkan ke server, tidak di-share melalui
LAN.
Sebuah
SAN memungkinkan sumber daya penyimpanan data untuk dikaitkan langsung ke
jaringan, tanpa perlu terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan
semua server untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN.
Keunggulan SAN
Sebagai
solusi penyimpanan mutakhir, SAN memiliki keunggulan di atas solusi penyimpan
terdahulu, antara lain:
§ Availability: satu copy data dapat
diakses oleh semua host melalui jalur yang bebeda, dan manajemen data menjadi
lebih efisien.
§ Reliability: infrastruktur
transportasi data yang menjamin tingkat kesalahan yang sangat minimal, dan
kemampuan dalam mengatasi kegagalan.
§ Scalability: server maupun media
penyimpanan dapat ditambahkan secara independent satu dan lainnya, tanpa
batasan harus menggunakan sistem proprietary.
§ Performance: Fibre Channel memiliki
bandwidth sampai 200 Mbps dengan overhead yang rendah, SAN memisahkan trafik
backup dengan trafik standar LAN/WAN.
§ Manageability: berkembangnya
perangkat lunak dan standar memungkinkan manajemen dilakukan secara terpusat,
koreksi dan deteksi kesalahan yang proaktif.
§ Return On Information Management:
SAN memungkinan biaya kepemilikan yang rendah, dan menaikkan Return On
Information Management dibandingkan metode penyimpanan tradisional.
PERBEDAAN SAN DAN NAS
Storage
Area Networks (SAN) dan Network-attached storage (NAS) keduanya adalah
teknologi media penyimpanan (storage) yang terhubung ke jaringan, dan
merepresentasikan teknologi penyimpanan (storage) dan jaringan.
SAN
§ Sebuah
SAN adalah jaringan dedicated untuk peralatan penyimpanan (storage) dan host,
yang terpisah dari LAN/WAN di perusahaan.
§ SAN
di rancang untuk menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan
peralatan penyimpanan, dan memisahkan trafik backup yang bandwidth intensif
dari trafik normal LAN/WAN. T
§ Termasuk
menaikan konektifitas antara server dan peralatan penyimpan, maupun managemen
data yang terpusat.
§ Storagenya langsung nyambung ke
jaringan
§ SAN tidak melibatkan processor saat
file yang disharing tersebut diakses.
NAS
o
NAS adalah file server yang di
khususkan, tersambung ke jaringan. NAS menggunakan protokol LAN seperti
ethernet dan TCP/IP, yang memungkinkan NAS untuk lepas dari limitasi yang ada
di teknologi SCSI. Beberapa produk NAS, seperti Network Appliance Filer dan
Auspex server adalah peralatan penyimpan (storage), dan tersambung langsung ke
jaringan messaging atau jaringan publik.
o
Storage
yang sudah ada masih dishare lagi oleh OS
o
Pada
NAS saat file yang disharing tersebut diakses maka dia(file yang disharing)
akan melewati processor terlebih dahulu sebelum ke client.
o
NAS produk cenderung untuk di
optimasikan untuk penggunaan file server saja. Masing-masing pendekatan
mempunyai kelebihan masing-masing, bahwa SAN merepresentasikan hubungan media
penyimpan masa depan. Peralatan NAS tentu akan terus menjalankan fungsi
spesifik mereka, tetapi indikasi trend menunjukan bahwa organisasi data-centric
akan melakukan migrasi ke arah model SAN.
Bagaimana
cara me-manage SAN Saat ini ada dua (2) metoda dasar dalam managemen SAN :
·
SNMP (Simple Network Management
Protocol): SNMP berbasis TCP/IP dan managemen peringatan dasar, yang
memungkinkan sebuah node di jaringan memperingatkan kegagalan dari komponen
sistem. Akan tetapi SNMP sulit untuk memberikan managemen yang bersifat proaktif
maupun keamanan (security).
·
Proprietary Management Protocol: Beberapa
perusahaan menyediakan perangkat lunak managemen SAN. Biasanya perangkat ini
dijalankan di terminal yang terpisah (biasanya mesin NT) yang terhubung ke SAN.
Dengan menyambungkan terminal managemen ini akan membuka beberapa kemampuan
lain dari SAN, seperti zoning (security), mapping, masking, maupun fungsi
backup and restore functions, dan managemen kegagalan. SAN Manager Sebuah SAN
manager adalah perangkat lunak prorietary Storage Area Network managemen yang
memungkinkan managemen terpusat dari host Fibre Channel dan peralatan
penyimpanan (storage). Sebuah SAN manager akan memungkinkan sistem untuk
menggunakan secara bersama kumpulan media penyimpanan di SAN, sambil
memungkinkan SAN administrator untuk mengambil manfaat penuh dari aset media
penyimpanan yang ada, dan pada akhirnya menekan biaya dalam menjalankan sistem
yang ada dengan lebih effisien.
Apa itu NAS dan SAN (Storage Server)